Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wajib Belajar 9 Tahun Gratis, Hanyalah Isapan Jempol Belaka Part II

Selasa, 06 Februari 2024 | Februari 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-06T15:26:16Z





Pasuruan, pojoktelu.com
Kepala sekolah SMP Negeri 1 Beji (Yayuk Sudarwati, S.Pd.,M.Pd) merupakan orang yang sombong dan arogan, beberapa kali awak media menelphonenya namun tidak di angkat, beberapa awak media pun mengatakan hal yang sama.

Bahwa Yayuk Sudarwati tidak pernah mau menemui wartawan atau LSM yang mau meng konfirmasi terkait dengan tarikan-tarikan yang ia lakukan, lantaran kedoknya takut terbongkar.


Begitu juga dengan kepala dinas pendidikan (Hasbollah) yang tidak mau merespont/menjawab bila di konfirmasi, se-akan akan sudah ada kong kalikong atau kolaborasi antara kepala dinas pendidikan Kabupaten Pasuruan dengan kepala sekolah, faktanya tidak ada teguran atau sanksi yang di berikannya atas pelanggaran tersebut, justru Hasbollah sibuk membagikan sembako salah satu Calon Legislatif (Caleg) yang jelas di SMPN 1 Beji ada tarikan uang infaq sebesar Rp. 600 ribu rupiah dan Raport 100 ribu rupiah.


Guru merupakan panutan bagi murid-muridnya baik prilaku keseharian di sekolah maupun di rumah, Guru digugu dan di tiru kata orang jawa artinya tindak tanduk guru akan di tiru oleh muridnya.


Ada peribahasa yang mengatakan bila guru kencing berdiri maka murid akan kencing berlari, artinya bila guru sudah rusak akhlaknya maka murid lebih rusak yang lebih parah, maka dari itu harus hati-hati menjadi seorang guru pertanggung jawabannya lebih berat di ahirat, apalagi mencari keuntungan pribadi.

              Anjar Supriyanto S.H.

Dari kejadian ini akhirnya ketua LSM GP3H (Anjar Supriyanto SH) Angkat bicara dan mengatakan. Saya kira untuk bentuk pungutan di SMP Negeri 1 Beji, itu mengada ada, SMPN Beji salah satu SMPN penggerak yang secara otomatis anggaran negara diserap cukup besar, namun kenapa masih memungut dari Siswa dalam bentuk sumbangan dan sejenisnya. 


"Ini pastinya untuk kepentingan Kepala sekolah saja saya kira hanya untuk menaikkan popularitas. Aturan apapun tidak diperbolehkan memungut, SMPN 1 Beji tidak sesuai dengan statusnya sebagai SMP Adiwiyata SMP penggerak dan gelar lainnya, rupanya untuk kedok belaka menarik pungutan". Ujar Anjar Supriyanto selaku ketua LSM GP3H.


Salah satu wali murid yang tidak mau di sebutkan namanya juga mengatakan bahwa. Sebenarnya berat ingin mempunyai anak yang berpendidikan pasalnya harus mengeluarkan uang jutaan rupiah demi anak yang di sayanginya maka terpaksa harus bayar, pendidikan gratis hanyalah isapan jempol belaka.


"Faktanya saya harus keluarkan uang jutaan rupiah lo mas, apalagi status saya janda bapaknya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, tidak ada yang memberi nafkah, saya kerja sendiri ya demi anak mau tidak mau mas, ngikuti aturan sekolah, harus bayar jutaan rupiah, "begitu ungkap salah satu walimurid SMPN 1 Beji saat di tanya oleh awak media pojoktelu. (Ony)

×
Berita Terbaru Update