Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Diduga Direktur PT SAA Arogan, Buruh Yang Curi Tembaga Di Perberat.

Kamis, 03 November 2022 | November 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-03T13:39:03Z

Direktur PT SAA Albertus Soegeng Setyo Soeryon

Pasuruan, Pojok Telu.
PT SAA (Sido Agung Alumi) adalah perusahaan yang bergerak di bidang aluminium, ber-alamatkan di Desa Cangkring malang Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan, Direkturnya bernama Albertus Soegeng Setyo Soeryono yang akrap disapa Setyo, beberapa waktu yang lalu ada salah satu karyawan yang mencuri tembaga seberat 11,5 Kg bila di uangkan sebesar Rp. 1,300,000,- (satu juta tiga ratus ribu rupiah) namun lagi apes dan tidak menyadari bahwa dilingkungan perusahaan PT SAA terpasang CCTV sehingga terpantaulah pencurian barang tersebut yang dilakukan oleh nama Misbahul Munir dan Muhammad Humaini, kedua karyawan tersebut melakukan pencuarian bukan tanpa alasan karena himpitan ekonomi, terpaksa dilakukannya, Misbahul adalah tulang punggung keluarga, karena tidak cukupnya gaji yang dia dapat maka melakukan pencurian agar mencukupi semua kebutuhan.

Menurut keterangan dari salah satu karyawan yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan bahwa, diawal perusahaan PT SAA akan memberikan efek jerah kepada si pelaku (Misbahul Munir & Muhammad Humaini) serta kepada karyawan yang lain, namun faktanya Direktur PT SAA. Setyo memperberat kedua pelaku, awal dalam percakapannya dengan Yohanes juga mengatakan hanya memberikan efek jerah kepada kedua pelaku dan karyawan yang lainnya, namun faktanya Setyo bermain ala-ala drama Ferdy Sambo, kedua pelaku diperberat dengan dalih di temukannya barang bukti baru yaitu, sebuah barang aluminium seberat 97 Kg. Yang konon katanya juga hasil curian (Misbahul Munir & Muhammad Humaini) setelah di telusuru ternyata salah satu bagian workshop tidak merasa kehilangan, melalui CCTV juga tidak terbukti, berdalih CCTV dalam keadaan mati, ini seperti sinetron atau drama yang gagal, seperti dramanya Ferdy Sambo kurang profesional, sehingga sangat menyolok kebohongannya, bila itu bener juga mustahil karena kedua pelaku ada di dalam jaruji besi.

Setyo adalah seorang Direktur yang arogan, serta tidak bijak, demi mencari muka di hadapan Direksi/Owner Setyo tega menjerumuskan karyawannya sendiri ke hukuman yang lebih berat/dalam. Jika mau berinstrospeksi, Tuhan saja Pema'af masak kita sebagai manusia yang hidupnya lebih enak dari pelaku tidak punya hati nurani untuk mema'afkannya, Justru malah sebaliknya, dua orang karyawan tersebut adalah orang susah janganlah di tindas, dan ingat apa yang kita tabur akan menuai, menurut keterangan dari salah satu karyawan Setyo adalah Raja Tega demi karirnya di hadapan para staff dan karyawan sa'at memberikan  briefing (pencerahan) sering mengatakan bila ada karyawan seperti dia (Misbahul Munir & Muhammad Humaini).  Maka akan saya "BANTAI" INGAT ITU KATA SETYO, kata-kata "BANTAI" kerap keluar dari mulutnya disa'at briefing para staff/Karyawan. Setyo sebagai Direktur semena-mena dan Arogan, mestinya Setyo juga harus ber-instrospeksi bahwa perusahaan yang dia pimpin tidak memiliki ijin-ijin yang lengkap.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap Polri, karena belakangan ini menurun, terutama setelah munculnya kasus penembakan di kediaman Irjen Pol Ferdy Sambo. "Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama". Kata Sigit.
Namun hal itu diabaikan oleh Kapolsek Beji (AKP Yokbet). Faktanya  cenderung perpihak kepada pengusaha dari pada kepercayaan publik, Diduga karena ada kontribusi, dan sejak awal di katakan bahwa ini adalah tindak pidana ringan (Tipiring) mestinya Kapolsek Beji AKP Yokbet, bisa memberikan pemahaman terhadap pengusaha bahwa kasus ini bisa di selesaikan dengan, "Restorative Justice" tidak sebaliknya, setidaknya ada pemulihan kepada korban yang menderita akibat kejahatan dengan memberikan ganti rugi kepada korban, perdamaian ini di tempuh untuk mencari solusi atau kesepakatan, namun hal itu diabaikan oleh Kapolsek Beji (AKP Yokbet), sehingga terkesan lebih berpihak pada pengusaha dari pada warga yang lemah. (Ony/Tim).

×
Berita Terbaru Update