Pasuruan, Pojok Telu
"2024 Kecamatan Gempol Bebas Banjir" Tagline tersebut disampaikan oleh salah satu Anggota Dewan DPRD Kabupaten Pasuruan Fraksi PKB Samsul Hidayat. Dirinya menjelaskan upaya nya dalam penanggulangan banjir dimulai dari Normalisasi sejumlah sungai yang ada di Kecamatan Gempol.
"Ratusan meter sungai mengalami pendangkalan dan penyempitan, makanya kita lakukan normalisasi agar arus air dapat berjalan normal," Tandas Lek Sul sapaan Akrab Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan tersebut.
Salah satu sungai yang dinormalisasi ialah anak sungai wrati yang berada di Desa Legok Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan. Sungai yang berada di tengah pemukiman warga tersebut awalnya mengalami sedimentasi dan pendangkalan.
Hampir setiap tahun saat musim penghujan ratusan rumah warga terendam banjir. Namun kali ini banjir yang terjadi di Desa Legok baru 1 kali terjadi.
"Kalau tidak salah pernah banjir satu kali, itupun cepat surutnya. Saat itu kiriman (air) cukup deras disertai hujan cukup lebat," Tandas salah satu warga Legok.
Tak hanya di Desa Legok, Sejumlah Sungai yang di Kecamatan Gempol yang disinyalir menjadi titik rawan banjir juga dinormalisasi.
Kolaborasi antara Anggota Dewan DPRD Kabupaten Pasuruan, FPRB tingkat Kecamatan, FPRB tingkat Desa hingga Pemerintah Desa diharapkan dapat mewujudkan Kecamatan Gempol bebas banjir dan lebih bersih.
"Pemerintah sudah mengupayakan yang terbaik untuk penanggulangan bencana. Kita juga meminta masyarakat juga harus menjaga lingkungannya masing masing," Pesan Hadi Suar Ketua FPRB Kecamatan Gempol saat diwawancarai awak media.
Hal senada dikatakan oleh Samsul Hidayat, dirinya menjelaskan pentingnya menjaga lingkungan baik untuk diri kita sendiri, keluarga maupun anak cucu kita nantinya.
"Menjaga lingkungan akan berdampak kedepannya kita nanti, sama juga kalau kita juga tidak menjaga lingkungan kita akan berdampak ke anak cucu kita kelak. Kalau bukan kita siapa lagi ?," Terang Samsul Hidayat
Hingga saat ini giat normalisasi kolaborasi Anggota Dewan, FPRB Kecamatan Gempol, FPRB Desa dan Pemerintah Desa setempat masih berjalan. Selain menggunakan alat berat, beberapa sungai juga akan dilakukan normalisasi secara manual (Gotong Royong).(Tom)
