Sa'at aksi berlangsung di SMPN 1 Gempol
Pasuruan, Pojoktelu.com
Dengan membentangkan spanduk yang berisikan tuntutan, beberapa LSM ngeluruk ke SMPN 1 Gempol, Pasalnya ada dugaan melakukan PUNGLI (Pungutan Liar) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (Hasbullah) juga turun tangan.
Anjar Supriyanto selaku Koordinator aksi, menyampaikan, bahwa SMPN 1 Gempol yang diduga kuat melakukan pungli jual-beli bangku saat penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Senin, 22/5/23. Datangnya perwakilan beberapa LSM (GP3H dan LPAPR) beserta masyarakat ini ingin bertemu langsung dengan pihak kepala sekolah (Rumus) terkait dengan adanya dugaan pungli tersebut.
Anjar juga menyampaikan bahwa, "Temuannya valid, atas dugaan praktik pungli jual beli bangku tersebut Angkanya juga variatif mulai dari satu juta hingga lima juta rupiah ".
Lebih lanjut Anjar juga menyampaikan, "Bahwa uang tersebut memang belum sempat diterimanya oleh pelaku. Sebab, pelaku meminta uangnya setelah proses daftar ulang selesai".
"Dan ini sifatnya dugaan Karena uangnya belum sampai diambil. Wali murid dijanjikan setelah daftar ulang harus membayar, sesuai dengan komitment di awal" terangnya.
Anjar juga menilai, praktik tercela ini harus diganjar dengan hukuman yang setimpal, tidak lain pelaku harus mundur, Ia juga meminta kepada Kadispendikbud menindaklanjuti tuntutannya.
Ketua LSM GP3H memberikan waktu satu minggu. Bila tuntutannya diabaikan, maka ia siap menggelar aksi serupa dengan jumlah yang lebih besar serta menyeret pelaku ke meja hijau.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kadispendikbud Kabupaten Pasuruan, (Hasbullah), memilih bungkam tidak memberikan komentar apa-apa sehingga berita ini diturunkan. (Zaq/Tim).
