Pasuruan,pojoktelu.com
Usai panen penghargaan berkat pengelolaan sampah zero waste, Desa Randupitu kembali mendapat apresiasi yang cukup prestisius. Sampah sepertinya benar-benar membawa berkah bagi Desa Randupitu Kecamatan Gempol.
Perlu diketahui Kepala Desa Randupitu Mochammad Fuad mulai 18 hingga 28 September 2024. Nanti akan di undang ke Negara Cina untuk mengikut village Heas Bevhmarking Program.
Program level internasional ini merupakan kerja sama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes) dengan Pemerintah Cina.
Kegemilangan capaian Randupitu jelas tak bisa dilepaskan dari pengelolaan sampah. PJ Bupati Pasuruan Andriyanto mengakui hal tersebut. Menurutnya, faktor pembeda Randupitu terletak pada pengolah sampah dengan sistem RDF (Refused Derived Fuel).
"Tentunya sudah bisa kita duga, terpilihnya Randupitu salah satunya karena pengelolaan sampah yang luar biasa. Zero Waste," kata Andriyanto.
Dalam susunan acara Village Head Benchmarking Program, disebutkan Fuad bersama 12 kades lainnya akan mengunjungi Beijing dan Provinsi Sichuan.
Di Beijing, Kades kelahiran 1989 ini akan mengunjungi Grosir Pertanian Xinfadi, Masjid Dong Zhimen, Pusat Pengembangan Teknologi Pedesaan, Bairong WTC, Tembok besar Cina, Festival Panen, dan desa-desa di Distrik Huairou.
Kemudian di Provinsi Sichuan, tak hanya itu Mochammad Fuad juga diajak berkunjung ke Perusahaan Pertanian, Pusat Penelitian Penangkaran Panda Raksasa, Taman Pameran Pertanian Tianfu, Universitas Pertanian Sichuan dan sejumlah desa di Pidu, Pujiang dan Pengzhou.
"Tentunya kita berharap ada banyak pembelajaran yang bisa dipetik Kades Randupitu untuk dikembangkan dalam pembangunan desa. Termasuk inovasi-inovasinya," ujar Andriyanto.
Andriyanto meneruskan, pihaknya sudah meminta DPMD untuk membuat testimoni keberhasilan Randupitu. Pihaknya juga berencana akan menjadikan Desa Randupitu role model desa-desa di Kabupaten Pasuruan.
"Nanti Kadis DPMD akan saya mintai testimoni pencapaian ini. Biar nanti memacu desa-desa lainnya meniru prestasi Desa Randupitu," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Randupitu Mochammad Fuad mengaku cukup kaget dengan undangan ini. Ia awalnya tak percaya ketika mendapat telepon dari staff Kemendes.
"Sempat tak percaya. Karena saya merasa masih banyak desa-desa lain yang lebih baik dari kami. Jadi jujur saja saya belum sepenuhnya mengerti kenapa Randupitu yang dipilih," tuturnya.
Namun ia sudah menyiapkan bekal semaksimal mungkin. Pakaian adat Kabupaten Pasuruan, aneka produk UMKM, hingga batik khas Randupitu akan ia bawa ke negeri Tirai Bambu tersebut. Ia juga sudah menyiapkan bahan presentasi pengelolaan sampah yang menjadi andalan Randupitu.
"Saya sudah siapkan keunikan dan keunggulan dari Randupitu. Diantaranya udeng khas Pasuruan, batik Randupitu, dan aneka produk UMKM. Termasuk RDF nanti akan saya presentasikan," pungkasnya. (Zaq/red)