Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lapas Tulungagung Gelar Seminar Psikologi: Strategi Resiliensi Untuk Mengatasi Stres Di Balik Jeruji

Rabu, 14 Mei 2025 | Mei 14, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-14T07:46:51Z

TULUNGAGUNG, pojoktelu.com
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (UIN SATU) menyelenggarakan kegiatan Seminar Psikoedukasi dengan tema “Pengaruh Psikoedukasi Berbasis Resiliensi terhadap Tingkat Stres”. Rabu,(14/05/25).

Acara ini berlangsung di Aula R. Moestopo Lapas Tulungagung dan diikuti oleh para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai peserta seminar.

Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara Lapas Tulungagung dengan UIN SATU dalam upaya pembinaan mental dan psikologis WBP. Seminar ini menghadirkan Tjm Mahasiswa Psikologi UIN SATU sebagai fasilitator dan Muthia Maharani, M.Psi., Psikolog.,selaku dosen Psikologi dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagun sebagai narasumber.

Seminar ini membahas secara komprehensif mengenai resiliensi kemampuan seseorang sebagai pendekatan strategis untuk menurunkan tingkat stres di lingkungan yang penuh keterbatasan seperti lapas.

Dalam penyampaiannya, Muthia Maharani, M.Psi., Psikolog, menyampaikan pentingnya memahami kondisi psikologis WBP dan memberikan mereka alat untuk mengelola emosi serta tekanan secara sehat. 

"Resiliensi bukan sesuatu yang dimiliki sejak lahir, tetapi kemampuan yang bisa dibangun dan dilatih. Melalui psikoedukasi, kami berharap warga binaan dapat lebih mengenal diri, memahami emosi mereka, dan memiliki strategi yang lebih baik dalam menghadapi stres, sehingga kehidupan di dalam lapas menjadi lebih produktif secara mental dan emosional," terang Muthia.


Kalapas Tulungagung, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini sebagai bagian dari komitmen, Lapas Tulungagung dalam memberikan pembinaan kepribadian kepada warga binaan. 

"Kegiatan psikoedukasi ini sangat relevan, karena dapat menjadi bekal penting dalam membangun ketahanan mental mereka, agar lebih siap menghadapi tantangan hidup, baik selama menjalani masa pidana maupun saat kembali ke masyarakat nanti," ujar Ma’ruf.

Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal dari program pembinaan psikologis berkelanjutan di Lapas Tulungagung, sekaligus membuka peluang kolaborasi lanjutan antara dunia akademik dan lembaga pemasyarakatan dalam upaya membentuk pribadi-pribadi yang lebih kuat, berdaya, dan siap kembali ke masyarakat dengan semangat baru. (Zaq/red)
×
Berita Terbaru Update