PASURUAN, pojoktelu.com
Pemerintah Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan bersama instansi terkait menggelar kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana. Kegiatan ini bertujuan sebagai langkah antisipasi dini terhadap potensi banjir akibat meningkatnya curah hujan.
Pada kegiatan ini dihadiri jajaran perangkat desa legok, tokoh masyarakat, tokoh pemuda. Dengan menghadirkan narasumber dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan.
Kepala Desa Legok Nursalam S.E menjelaskan bahwa, kegiatan sosialisasi dan mitigasi ini sangatlah penting. Karena di wilayah Desa Legok ini termasuk daerah yang rawan bencana terutamanya banjir.
"Kegiatan ini supaya bisa menjadi edukasi dan antisipasi masyarakat, bukan hanya sekedar pengetahuan. Tetapi juga mengetahui terkait apa saja langkah-langkah yang diambil disaat menghadapi bencana," ujarnya pada Rabu,(19/11/25).
Dirinya menambahkan, sampai sekarang proses normalisasi sungai masih berlangsung. Oleh karena itu, kami anggarkan juga untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi banyak manfaat yang bisa diketahui melalui kegiatan ini.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pasuruan Ahmad Sidiq memaparkan bahwa penanggulangan bencana ini mengacu pada Perda Kabupaten Pasuruan No.4 Tahun 2011 yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu. Pra Bencana, Saat Bencana, serta Pasca Bencana.
Di tahap Pra Bencana, pemerintah dan masyarakat melakukan perencanaan pengurangan risiko, pencegahan, penataan ruang, hingga pendidikan serta pelatihan.
Saat Bencana, terjadi langkah cepat seperti pengkajian lokasi, penentuan status daruat, evakuasi warga, pemenuhan lebutuhan dasar. Serta perlindungan kelompok rentan yang menjadi prioritas.
Lalu di tahap Pasca Bencana, diarahkan pada perbaikan sarana prasarana, bantuan perbaikan rumah, dan penerapan rancang bangunan yang lebih tahan bencana.
"Melalui tiga tahap ini, sangatlah penting karena ini merupakan modal pemahaman kita. Untuk kesiapsiagaan dalam menghadapai bencana," terangnya.
Masing-masing tahapan memiliki peran mulai dari regulasi, edukasi, pengembangan inovasi, serta kontribusi pada penanganan darurat dan rehabilitasi. Sinergi ini penting agar penanggulangan bencana bisa berjalan efektif dan masyarakat juga sudah siap menghadapi potensi ancaman bencana. (*)
