Surabaya, Pojok Telu
Supriyono penanggung jawab GSJT yang ikut dalam audiensi yang digelar tertutup itu menyampaikan tiga tuntutan sopir truk yang disepakati di hadapan massa pendemo.
Tuntutan pertama yang disepakati yaitu mengenai protes karena masih adanya penindakan kepada armada angkutan barang, padahal sudah sesuai prosedur.
Supriyono memastikan ke depannya sopir truk tidak akan ditindak oleh Dishub, BPTD maupun kepolisian.
“Kecuali muatannya yang mengganggu dan mengakibatkan laka, atau membahayakan sopir dan penggunaan jalan lain,” terang Supriyono
Sopir truk yang mengatasnamakan Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) yang menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur di Jalan Ahmad Yani, Surabaya pada Jumat (11/3/2022) sudah membubarkan diri pada pukul 14.30 WIB.
Massa demonstran bubar usai melakukan audiensi dengan Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur, Dirlantas Polda Jatim, Dinas Perhubungan Jatim, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).
Lalu terkait uji KIR, truk yang ODOL diperbolehkan untuk mengikuti uji KIR dan berhak meminta penjelasan pada armadanya, tuntutan terakhir yaitu di jembatan timbang tidak akan dilakukan penindakan, melainkan sosialisasi Zero ODOL 2023.
“Kami resmi menghentikan demo ODOL dan akan kembali pulang ke titik masing-masing. Kami akan melakukan sosialisasi ke komunitas,” tegas Supriyono
Emil menambahkan, asal truk tidak membahayakan tidak akan ditindak, "Selama tidak membahayakan, selama tidak membuat kecelakaan yang nemen. InsyaAllah kami akan izinkan tanpa ditindak”, papar Emil. (Ony/Tim)
