Pasuruan, Pojok Telu.
Hampir semua warga berharap yang hidup di mana saja berharap mempunyai kepemimpinana yang bisa membangkitkan ekonomi di desa masing-masing, namum tidak sedikit kepala desa yang memanfaatkan situasi demi mengambil keuntungan pribadi, banyak bantuan-bantuan dari pemerintah yang dikucurkan ke pemerintahan desa mulai dari bantuan lansung tunai (BLT) maupun non tunai, ada juga bantuan dari dana silpa.
Pemerintah desa Bulusari Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan kali ini mendapatkan bantuan keuangan kabupatem (BKK) Tahun 2021. Untuk pembangunam kanopi pujasera (Pusat Jajanan Murah Dan Sederhana). Dusun pakem, desa bulusari dengan volume 187 M2. Senilai Rp. 200,000,000,- (Dua ratus juta rupiah) termasuk pajak dan BOP. kini jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, perhatian mereka tertuju pada pembangunan fisik yang hanya pembuatan kanopi tersebut di anggap terlalu mahal, dan diduga ada mark-up anggaran yang mengarah ke arah korupsi.
Menurut keterangan dari salah satu pedagang yang dulunya berprofesi sebagai tukang mengatakan, "Bahwa pembuatan kanopi tersebut terlalu mahal, dan yang jelas bila pembuatan kanopi dan lain-lainnya itu di borongkan, pemborongnya mendapatkan untung besar dan yang tidak sedikit, masalahnya bangunan tersebut bukan bangunan yang tertutup, melainkan bangunan tersebut hanyalah bangunan terbuka, jadi tidak memakai dinding hanya menggunakan beberapa tiang saja sebagai penyangga, dan di tambah dengan kayu-kayu untuk pagar, sebagai pembatas". Begitu ungkap salah satu pedagang yang dulunya berprofesi sebagai tukang.
Masyarakat sekarang sudah pada cerdas, berdasarkan pengalaman pribadinya untuk membuat suatu rumah yang di huninya, berapa anggaran dana yang harus di siapkan dan berapa ukuran rumah yang di bangunnya, sehinggga masyarakat dapat menilai berapa pembuatan kanopi yang di buat oleh pemerintah desa bulusari, se-istimewah-mewahnya bangunan kanopi yang di buat mestinya tidak mencapai sampai ratusan juta rupiah, beberapa kali awak media pojok telu datang ke kantor desa bulusari namun kades Siti Nurhayati tidak selalu di tempat, jawaban dari perangkat desa, bilang rapat, di telp tidak pernah di angkat, sehingga berita ini di turunkan. (Ony). Bersambung........
