Pasuruan,pojoktelu.com
Sempat viral video seorang perempuan nyaris telanjang diduga seorang peremuan berprofesi sebagai. Ladies Companion (LC) di sebuah room karaoke di kawasan Ruko Gempol 9 beberapa waktu lalu.
Korban berinisial DW (23) berujung pelaporan ke pihak berwajib atau kepolisian. DW merupakan seorang pemandu karaoke atau yang sering dipanggil Lady Companion (LC) dirinya diduga menjadi, korban pelecehan pada saat memandu tamu di kawasan Ruko Gempol 9.
Dirinya diduga menjadi korban penyeberan video nyaris telanjang dan merasa dirugikan. Untuk itu pihaknya dengan didampingi Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan Publik (PUSAKA) melaporkan hal ini ke Polres Pasuruan. Kamis,(12/09/24).
Usai dimintai keterangan oleh penyidik DW menceritakan kronologi kejadian saat itu, "Celana dan CD saya di tarik oleh seseorang pria saat di dalam ruangan. Sontak hal ini membuat saya kaget dan segera menarik ke atas kembali. Bukan saya yang menarik sendiri tapi orang yang ada disitu. Makanya dalam video yang beredar saya sedang jongkok untuk betulin celana saya," ucapnya.
Lebih lanjut DW mengatakan, kagetnya lagi disaat kejadian itu ada yang merekam dan disebar luaskan. Makanya saya sebagai wanita merasa dipermalukan dan hal ini saya laporkan ke Polres Pasuruan.
Sementara itu, Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi dan Advokasi Kebijakan Publik (PUSAKA) mengatakan, kedatangannya ke Polres Pasuruan bersama korban dugaan pelecehan seksual. Untuk melaporkan si penyebar video korban ke Polres Pasuruan.
"Tujuan kita ke Polres Pasuruan untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual dan penyebaran video nyaris telanjang yang dilakukan oleh pengunjung cafe. Agar diproses sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ungkap Direktur PUSAKA.
Ia mengutarakan bahwa didalam video berdurasi 4 detik yang tersebar di media sosial (Medsos). Menurutnya ada unsur paksaan.
"Saya melihat didalam video viral nyaris telanjang ini si korban diduga dipaksa telanjang. Celana ditarik oleh sejumlah orang pengunjung cafe saat korban menempati room karaoke. Bahkan kami menilai tindakan pengunjung cafe seperti itu. Seperti halnya manusia yang tidak punya moral dan sangat jahat dengan memaksa korban telanjang lalu direkam dan disebarkan," paparnya.
Akibat viralnya video nyaris telanjang tersebut korban mengalami depresi berdampak psikologis. Untuk itu saya mendorong pihak kepolisian (Polres Pasuruan) mendalami aduan tersebut. (Zaq/Red)