PASURUAN, pojoktelu.com
Masyarakat Suku Tengger Bromo merayakan Hari Raya Karo kegiatan ini merupakan acara tahunan yang jatuh pada kalender Tengger. Hal tersebut dirayakan oleh warga Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Jumat,(08/08/25).
Pada tradisi ini diawali dengan upacara pembukaan Hari Raya Karo yang dipimpin oleh, seorang ketua pemangku adat setempat atau biasa di kenal dengan romo di desa tersebut.
Dilanjut, dengan penampilan Sodoran atau Tari Sodor sebagai persembahan khas yang di tampilkan, oleh masing-masing warga Desa Suku Tengger yang ada di lereng Gunung Bromo.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setya Wardana dirinya menjelaskan bahwa Sodoran merupakan tarian yang dianggap sakral. Karena melambangkan beberapa gerakan simbolis asal mula lahirnya manusia.
"Tari Sodor dalam perayaan Hari Raya Karo ini merupakan perlambangan cikal bakal suku Tengger dari leluhur mereka, Joko Seger dan Roro Anteng. Sehingga perayaan ini dianggap sakral karena dimainkan ketika Hari Raya Karo saja," ujarnya.
Lebih lanjut, untuk penari Sodor atau yang lebih dikenal Pengantin Sodor berjumlah 12-13 orang. Mereka menggunakan Sodor atau tongkat saat melaksanakan pentas yang nantinya, dari tongkat tersebut mengeluarkan biji-bijian yang ditutup serabut kelapa dikedua ujungnya.
"Saya berharap, Hari Raya Karo ini tidak hanya sekedar rutinitas atau upacara saja tetapi juga merupakan wadah, yang kaya akan makna spiritual dan nilai-nilai leluhur yang dapat ditanamkan pada para generasi," tuturnya. (Zaq/red)
